Julukan “Negeri Jiran” seringkali digunakan untuk merujuk pada Malaysia, negara tetangga Indonesia. Namun, asal mula julukan ini mungkin tidak banyak diketahui oleh banyak orang.

Malaysia dan Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kompleks, dengan berbagai interaksi budaya dan politik yang telah membentuk hubungan antara kedua negara.
Dengan memahami sejarah di balik julukan “Negeri Jiran,” kita dapat lebih menghargai hubungan antara Malaysia dan Indonesia.
Poin Kunci
- Julukan “Negeri Jiran” digunakan untuk merujuk pada Malaysia.
- Sejarah Malaysia dan Indonesia sangat terkait.
- Interaksi budaya dan politik telah membentuk hubungan kedua negara.
- Memahami sejarah julukan “Negeri Jiran” dapat meningkatkan apresiasi terhadap hubungan Malaysia-Indonesia.
- Hubungan Malaysia dan Indonesia memiliki kompleksitas yang perlu dipahami.
Apa Itu Julukan Negeri Jiran?
Negeri Jiran adalah julukan yang menggambarkan hubungan erat antara dua negara tetangga, Malaysia dan Indonesia. Julukan ini telah digunakan selama beberapa dekade untuk menggambarkan kedekatan dan persahabatan antara kedua negara.
Definisi Julukan
Julukan “Negeri Jiran” secara harfiah berarti “negara tetangga” dalam bahasa Melayu. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan hubungan dekat antara Malaysia dan Indonesia, yang memiliki banyak kesamaan budaya, sejarah, dan geografis.
Dalam konteks modern, julukan ini tidak hanya merujuk pada kedekatan geografis tetapi juga pada hubungan budaya dan ekonomi yang erat antara kedua negara.
Makna dalam Konteks Sejarah
Dalam konteks sejarah, julukan “Negeri Jiran” memiliki makna yang lebih dalam karena mencerminkan interaksi dan persahabatan antara Malaysia dan Indonesia sejak masa lampau.
Berikut adalah tabel yang menggambarkan beberapa aspek sejarah yang mempengaruhi julukan “Negeri Jiran”:
Aspek | Deskripsi |
---|---|
Sejarah Bersama | Kedua negara memiliki sejarah kolonial yang sama dan telah berinteraksi selama berabad-abad. |
Budaya | Malaysia dan Indonesia berbagi banyak tradisi dan adat istiadat yang serupa. |
Geografis | Kedua negara terletak di kawasan Asia Tenggara dan memiliki batas geografis yang dekat. |
Julukan “Negeri Jiran” juga menggambarkan kesamaan bahasa dan agama yang menjadi dasar hubungan antara Malaysia dan Indonesia.
Dalam beberapa dekade terakhir, julukan ini telah menjadi simbol persahabatan dan kerja sama antara kedua negara dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, pendidikan, dan pariwisata.
Sejarah Awal Julukan Negeri Jiran
Sejarah awal julukan “Negeri Jiran” dapat ditelusuri kembali ke era sejarah pranita dan pengaruh kolonialisme yang kuat. Kedua faktor ini memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan hubungan antara Malaysia dan Indonesia.
Era Sejarah Pranita
Pada era sejarah pranita, hubungan antara komunitas di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Malaysia dan Indonesia sudah terjalin erat. Perdagangan, pertukaran budaya, dan interaksi sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Pertukaran budaya ini tidak hanya melibatkan barang dagangan, tetapi juga ide, kepercayaan, dan nilai-nilai sosial. Hal ini membantu membentuk fondasi bagi hubungan yang lebih dalam antara kedua negara.
Pengaruh Kolonialisme
Pengaruh kolonialisme juga memainkan peran signifikan dalam sejarah julukan “Negeri Jiran.” Kolonialisme membawa perubahan besar dalam struktur politik, ekonomi, dan sosial di wilayah ini.
Pemerintah kolonial sering kali memperlakukan wilayah yang berbeda sebagai entitas yang terpisah, namun tetap ada interaksi dan hubungan antara komunitas-komunitas tersebut.
Dengan demikian, julukan “Negeri Jiran” menjadi simbol dari hubungan historis dan budaya yang erat antara Malaysia dan Indonesia.
Aspek Budaya yang Mempengaruhi Julukan
Aspek budaya memainkan peran penting dalam pembentukan julukan “Negeri Jiran” bagi Malaysia. Julukan ini tidak hanya mencerminkan hubungan geografis, tetapi juga keterkaitan budaya antara Malaysia dan negara-negara tetangganya.
Budaya Malaysia yang kaya dan beragam telah menjadi faktor penting dalam penamaan Malaysia sebagai “Negeri Jiran”. Tradisi, adat istiadat, dan keragaman etnis di Malaysia semuanya berkontribusi pada identitas budaya yang unik.
Tradisi dan Adat Istiadat
Tradisi dan adat istiadat di Malaysia memainkan peran signifikan dalam membentuk julukan “Negeri Jiran”. Upacara adat, festival, dan ritual keagamaan yang beragam mencerminkan kekayaan budaya Malaysia.
Contohnya, perayaan Hari Raya Aidilfitri dan Deepavali menunjukkan keragaman agama dan etnis di Malaysia. Tradisi ini tidak hanya dirayakan oleh masyarakat Malaysia, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Tradisi | Deskripsi |
---|---|
Hari Raya Aidilfitri | Perayaan setelah bulan Ramadan yang dirayakan oleh umat Islam |
Deepavali | Festival cahaya yang dirayakan oleh umat Hindu |
Tahun Baru Cina | Perayaan tahun baru berdasarkan kalender lunar yang dirayakan oleh komunitas Tionghoa |
Keragaman Etnis
Keragaman etnis di Malaysia juga berkontribusi pada julukan “Negeri Jiran”. Masyarakat Malaysia terdiri dari berbagai etnis, termasuk Melayu, Cina, India, dan banyak lagi.
Keragaman ini menciptakan budaya yang kaya dan dinamis, dengan berbagai bahasa, makanan, dan tradisi yang berbeda-beda. Hal ini membuat Malaysia menjadi negara yang unik dan menarik bagi wisatawan dan investor.
Dalam konteks ini, julukan “Negeri Jiran” tidak hanya mencerminkan hubungan geografis, tetapi juga keterkaitan budaya yang erat antara Malaysia dan negara-negara tetangganya.
Hubungan antara Malaysia dan Indonesia
Negeri Jiran, julukan yang sering digunakan untuk Malaysia, memiliki makna yang dalam dalam konteks hubungan dengan Indonesia. Julukan ini tidak hanya mencerminkan kedekatan geografis antara kedua negara, tetapi juga menggambarkan hubungan historis, budaya, dan ekonomi yang erat.
Sejarah Persahabatan
Sejarah persahabatan antara Malaysia dan Indonesia dimulai sejak zaman prasejarah, dengan adanya migrasi dan interaksi antara masyarakat di kedua wilayah tersebut. Pada masa kolonial, kedua negara memiliki pengalaman yang sama dalam melawan penjajahan, sehingga memperkuat ikatan antara mereka.
Dalam beberapa dekade terakhir, hubungan bilateral antara Malaysia dan Indonesia telah berkembang pesat, dengan adanya kerja sama dalam berbagai bidang seperti ekonomi, keamanan, dan budaya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Beberapa faktor telah mempengaruhi hubungan antara Malaysia dan Indonesia, termasuk geografi, budaya, dan sejarah. Kedekatan geografis antara kedua negara telah memungkinkan adanya interaksi yang intensif dan saling menguntungkan.
- Geografi: Kedekatan geografis antara Malaysia dan Indonesia memungkinkan adanya interaksi yang intensif.
- Budaya: Kesamaan budaya dan nilai-nilai telah memperkuat ikatan antara kedua negara.
- Sejarah: Pengalaman sejarah yang sama, seperti penjajahan, telah memperkuat solidaritas antara Malaysia dan Indonesia.
Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat lebih memahami makna Negeri Jiran dalam konteks hubungan antara Malaysia dan Indonesia.
Julukan dalam Perspektif Geografi
Geografi Malaysia dan Indonesia memainkan peran penting dalam pembentukan julukan “Negeri Jiran”. Kedua negara ini memiliki karakteristik geografis yang unik dan beragam, mulai dari pegunungan hingga dataran rendah dan kepulauan.
Malaysia dan Indonesia terletak di kawasan Asia Tenggara, berbagi pulau besar seperti Kalimantan dan Sumatera, serta memiliki garis pantai yang panjang dan kompleks. Kondisi geografis ini tidak hanya mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat tetapi juga membentuk identitas dan hubungan antarbangsa.
Kondisi Alam dan Topografi
Kondisi alam dan topografi Malaysia dan Indonesia sangat bervariasi. Kedua negara ini memiliki rangkaian pegunungan, hutan hujan tropis, dan sungai-sungai besar. Pegunungan Titiwangsa di Malaysia dan Pegunungan Barisan di Sumatera, Indonesia, adalah contoh dari formasi geologi yang signifikan.
Keanekaragaman hayati dan kekayaan alam di kedua negara ini juga dipengaruhi oleh kondisi geografisnya. Hutan hujan tropis di Malaysia dan Indonesia dikenal sebagai salah satu yang tertua dan terkaya di dunia.
Pengaruh Lokal terhadap Julukan
Pengaruh lokal terhadap julukan “Negeri Jiran” dapat dilihat dari bagaimana kondisi geografis mempengaruhi interaksi dan hubungan antara Malaysia dan Indonesia. Proksimiti geografis memfasilitasi pertukaran budaya, ekonomi, dan sosial antara kedua negara.
Selain itu, kesamaan dalam kondisi alam dan topografi telah mendorong kerja sama dalam berbagai bidang, seperti pengelolaan lingkungan dan pariwisata. Kerja sama ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan.
Menggali Mitos dan Legenda
Julukan “Negeri Jiran” tidak hanya dipengaruhi oleh sejarah, tetapi juga oleh mitos dan legenda yang berkembang di masyarakat. Mitos dan legenda ini seringkali menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya suatu bangsa.
Cerita Rakyat yang Menginspirasi
Cerita rakyat Malaysia, seperti legenda tentang Hang Tuah dan Puteri Gunung Ledang, telah menjadi inspirasi bagi pembentukan julukan “Negeri Jiran”.
Legenda-legenda ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan tentang nilai-nilai dan norma-norma sosial yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Malaysia.
Simbolisme dalam Mitos
Mitos dan legenda seringkali mengandung simbolisme yang dalam, yang dapat memberikan penjelasan tentang julukan “Negeri Jiran”.
Simbolisme ini dapat berupa karakter mitologi, peristiwa supernatural, atau bahkan lokasi-lokasi tertentu yang dianggap keramat.
Berikut adalah contoh tabel yang menggambarkan beberapa mitos dan simbolisme yang terkait dengan julukan “Negeri Jiran”:
Mitos/Legenda | Simbolisme | Kaitan dengan Julukan |
---|---|---|
Hang Tuah | Kepahlawanan dan kesetiaan | Mewakili semangat persahabatan dan kesetiaan “Negeri Jiran” |
Puteri Gunung Ledang | Cinta dan pengorbanan | Mengilustrasikan hubungan erat antara Malaysia dan negara tetangga |
Penggunaan Julukan dalam Media
Penggunaan julukan ‘Negeri Jiran’ dalam media telah menjadi fenomena yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Julukan ini sering digunakan untuk menggambarkan hubungan antara Malaysia dan Indonesia, serta memiliki dampak signifikan terhadap persepsi masyarakat.
Representasi di Faktorial
Media faktorial, seperti surat kabar dan majalah, memainkan peran penting dalam merepresentasikan julukan “Negeri Jiran”. Mereka menggunakan istilah ini dalam berbagai konteks, mulai dari artikel berita hingga analisis politik.
Representasi julukan di media faktorial tidak hanya terbatas pada pemberitaan tentang hubungan bilateral, tetapi juga dalam analisis budaya dan sosial.
Peran Media Sosial
Media sosial telah menjadi platform yang sangat berpengaruh dalam mempromosikan dan mempertahankan julukan “Negeri Jiran”. Dengan kemampuannya untuk menjangkau audiens yang luas, media sosial memungkinkan pengguna untuk berbagi dan mendiskusikan julukan ini dalam berbagai konteks.
Penggunaan hashtag dan tagar yang terkait dengan julukan “Negeri Jiran” juga membantu meningkatkan visibilitas dan memperkuat identitas julukan ini di kalangan masyarakat.
Platform Media | Peran dalam Mempromosikan Julukan | Contoh Penggunaan |
---|---|---|
Media Faktorial | Merepresentasikan julukan dalam artikel dan analisis | Artikel tentang hubungan bilateral Malaysia-Indonesia |
Media Sosial | Mempromosikan dan mempertahankan julukan melalui berbagi dan diskusi | Penggunaan hashtag #NegeriJiran dalam tweet |
Perbandingan dengan Julukan Lain di Asia Tenggara
Perbandingan julukan “Negeri Jiran” dengan julukan lain di Asia Tenggara dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang keunikan masing-masing negara.
Julukan “Negeri Jiran” memiliki arti Negeri Jiran yang sangat khusus dalam konteks sejarah dan budaya Malaysia dan Indonesia.
Julukan yang Serupa
Beberapa negara di Asia Tenggara memiliki julukan yang serupa dalam hal menggambarkan hubungan erat antar negara atau karakteristik geografis.
Contohnya, Filipina dijuluki “Pearl of the Orient,” yang menggambarkan kekayaan alam dan keindahan budaya negara tersebut.

Ciri Khas Julukan di Negara Lain
Setiap julukan di Asia Tenggara memiliki ciri khas yang membedakannya dari julukan lainnya.
Negara | Julukan | Arti |
---|---|---|
Malaysia dan Indonesia | Negeri Jiran | Menggambarkan hubungan erat antar negara tetangga |
Filipina | Pearl of the Orient | Menggambarkan kekayaan alam dan keindahan budaya |
Thailand | Land of Smiles | Menggambarkan keramahan penduduknya |
Dengan memahami berbagai julukan ini, kita dapat lebih menghargai keanekaragaman budaya dan sejarah di Asia Tenggara.
Dampak Ekonomi dari Julukan
Julukan “Negeri Jiran” membawa dampak ekonomi yang besar bagi Malaysia dan Indonesia. Dalam beberapa dekade terakhir, julukan ini telah menjadi simbol persahabatan dan kerja sama antara kedua negara.
Dengan memahami sejarah julukan Malaysia, kita dapat melihat bagaimana julukan ini mempengaruhi perekonomian kedua negara. Salah satu aspek yang paling signifikan adalah pariwisata.
Pariwisata yang Berbasis Julukan
Pariwisata berbasis julukan “Negeri Jiran” telah menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi kedua negara. Wisatawan dari Indonesia dan Malaysia sering mengunjungi negara tetangga untuk merasakan kemiripan budaya dan sejarah yang sama.
Negara | Jumlah Wisatawan (2022) | Pendapatan dari Pariwisata |
---|---|---|
Malaysia | 1,5 juta | RM 10 miliar |
Indonesia | 2 juta | Rp 50 triliun |
Investasi berdasarkan Identitas Budaya
Investasi berdasarkan identitas budaya juga meningkat berkat julukan “Negeri Jiran”. Banyak investor dari Malaysia yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia karena kemiripan budaya dan bahasa.
Contoh investasi termasuk pembangunan infrastruktur pariwisata dan industri kreatif yang memanfaatkan kesamaan budaya kedua negara.
Dengan demikian, julukan “Negeri Jiran” tidak hanya memperkuat hubungan bilateral tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi kedua negara.
Peran Julukan dalam Identitas Nasional
Julukan “Negeri Jiran” memiliki peran penting dalam membentuk identitas nasional Malaysia dan Indonesia. Julukan ini tidak hanya mencerminkan hubungan historis dan budaya antara kedua negara, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kebersamaan.
Dalam konteks identitas nasional, julukan memainkan peran sebagai faktor pembentuk nasionalisme. Nasionalisme sendiri adalah suatu paham yang menekankan pentingnya kesetiaan dan kebanggaan terhadap negara. Dengan demikian, julukan “Negeri Jiran” dapat memperkuat rasa kebersamaan dan identitas nasional di antara masyarakat Malaysia dan Indonesia.
Faktor Pembentuk Nasionalisme
Nasionalisme terbentuk melalui berbagai faktor, termasuk sejarah, budaya, dan tradisi. Julukan “Negeri Jiran” menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi nasionalisme di Malaysia dan Indonesia. Penggunaan julukan ini dalam berbagai konteks, seperti dalam media dan pendidikan, dapat memperkuat rasa nasionalisme.
Selain itu, julukan ini juga mencerminkan hubungan baik antara kedua negara. Dengan demikian, julukan “Negeri Jiran” bukan hanya sekedar nama, tetapi juga simbol persatuan yang kuat.
Julukan sebagai Simbol Persatuan
Julukan “Negeri Jiran” dapat dianggap sebagai simbol persatuan karena mencerminkan hubungan harmonis antara Malaysia dan Indonesia. Dalam berbagai aspek, seperti budaya dan ekonomi, kedua negara ini telah menunjukkan kerjasama yang erat.
Dengan demikian, julukan ini menjadi penting dalam menjaga hubungan baik antara kedua negara. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih dalam tentang julukan “Negeri Jiran” dapat membantu memperkuat identitas nasional dan hubungan bilateral antara Malaysia dan Indonesia.
Kontroversi seputar Julukan
Kontroversi seputar julukan ‘Negeri Jiran’ menunjukkan kompleksitas identitas budaya dan sejarah. Julukan ini tidak hanya menjadi simbol persahabatan antara Malaysia dan Indonesia, tetapi juga memicu perdebatan di kalangan masyarakat.
Perdebatan ini seringkali berakar pada pendapat berbeda di masyarakat mengenai makna dan implikasi dari julukan tersebut. Beberapa pihak melihat julukan ini sebagai pengakuan atas hubungan historis dan budaya yang erat, sementara yang lain menganggapnya sebagai bentuk simplifikasi atau bahkan pengabaian terhadap kompleksitas hubungan bilateral.
Pendapat Berbeda di Masyarakat
Masyarakat memiliki pandangan yang beragam terhadap julukan “Negeri Jiran”. Beberapa argumen yang muncul meliputi:
- Pengakuan atas hubungan historis dan budaya yang erat antara Malaysia dan Indonesia.
- Kritik terhadap simplifikasi hubungan bilateral yang kompleks.
- Pertanyaan mengenai kesetaraan dalam hubungan bilateral.
Perbedaan pendapat ini mencerminkan dinamika sosial dan politik yang kompleks dalam memandang julukan “Negeri Jiran”.
Implikasi Sosial dan Politik
Kontroversi seputar julukan “Negeri Jiran” juga memiliki implikasi sosial dan politik yang signifikan. Julukan ini dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap hubungan bilateral antara Malaysia dan Indonesia.
Dalam beberapa kasus, julukan ini digunakan dalam konteks politik untuk memperkuat atau melemahkan hubungan bilateral. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang kontroversi ini sangat penting untuk memahami dinamika hubungan antara kedua negara.
“Julukan ‘Negeri Jiran’ bukan hanya sekedar sebutan, tetapi juga mengandung makna yang dalam tentang hubungan antar negara.”
– Sejarawan Malaysia
Dengan memahami kontroversi seputar julukan “Negeri Jiran”, kita dapat lebih memahami kompleksitas identitas budaya dan sejarah yang terkait dengan julukan tersebut.
Penerimaan Julukan di Kalangan Generasi Muda
Persepsi generasi muda terhadap julukan ‘Negeri Jiran’ dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk media dan komunitas. Julukan ini memiliki makna Negeri Jiran yang mendalam dalam konteks sejarah dan budaya.
Dalam beberapa tahun terakhir, peran media sosial dalam membentuk persepsi generasi muda terhadap julukan ini semakin signifikan. Media sosial menjadi platform bagi generasi muda untuk berbagi dan mengakses informasi tentang makna Negeri Jiran.
Persepsi di Media dan Komunitas
Media dan komunitas lokal memainkan peran penting dalam membentuk persepsi generasi muda tentang julukan ‘Negeri Jiran’. Mereka membantu dalam mempromosikan dan melestarikan makna Negeri Jiran melalui berbagai kegiatan dan program.
- Media sosial digunakan sebagai sarana untuk berbagi cerita dan pengalaman terkait julukan ‘Negeri Jiran’.
- Komunitas lokal mengadakan acara budaya untuk mempromosikan pemahaman tentang julukan ini.
Keterlibatan Generasi Muda
Keterlibatan generasi muda dalam memahami dan mempromosikan julukan ‘Negeri Jiran’ sangat penting untuk melestarikan identitas budaya. Mereka dapat berperan dalam:
- Mengembangkan konten media sosial yang menarik dan informatif tentang makna Negeri Jiran.
- Terlibat dalam kegiatan komunitas yang mempromosikan julukan ‘Negeri Jiran’.
Dengan demikian, generasi muda dapat menjadi agen perubahan dalam melestarikan dan mempromosikan julukan ‘Negeri Jiran’ di era modern ini.

Peranan Pemerintah dalam Mempertahankan Julukan
Pemerintah Malaysia dan Indonesia memiliki peranan penting dalam mempertahankan julukan “Negeri Jiran.” Julukan ini tidak hanya menjadi identitas budaya, tetapi juga simbol persahabatan dan kerjasama antara kedua negara.
Kebijakan Strategis Pemerintah
Pemerintah Malaysia telah mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk melestarikan warisan budaya yang terkait dengan julukan “Negeri Jiran.” Salah satu upaya adalah dengan mempromosikan pariwisata budaya yang menyoroti sejarah dan tradisi bersama.
Dukungan untuk Pelestarian Budaya
Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga memberikan dukungan signifikan untuk pelestarian budaya melalui program-program pendidikan dan pelestarian adat istiadat. Dengan demikian, generasi muda di kedua negara dapat memahami asal usul Malaysia dan pentingnya julukan “Negeri Jiran” dalam konteks sejarah dan budaya.
Dengan kerjasama dan komitmen dari kedua pemerintah, julukan “Negeri Jiran” akan terus menjadi simbol persahabatan dan kekuatan budaya antara Malaysia dan Indonesia.
FAQ
Apa arti julukan “Negeri Jiran”?
Julukan “Negeri Jiran” merujuk pada hubungan dekat antara Malaysia dan Indonesia, mencerminkan persahabatan dan interaksi antara kedua negara.
Bagaimana asal usul julukan “Negeri Jiran”?
Julukan “Negeri Jiran” memiliki sejarah yang kaya dan terkait dengan pengaruh kolonialisme dan interaksi budaya antara Malaysia dan Indonesia.
Apa peran geografi dalam pembentukan julukan “Negeri Jiran”?
Geografi Malaysia dan Indonesia memiliki pengaruh terhadap julukan “Negeri Jiran”, karena kondisi alam dan topografi kedua negara yang berdekatan.
Bagaimana julukan “Negeri Jiran” digunakan dalam media?
Julukan “Negeri Jiran” sering digunakan dalam media untuk menggambarkan hubungan antara Malaysia dan Indonesia, dengan representasi di media faktorial dan peran media sosial.
Apa dampak ekonomi dari julukan “Negeri Jiran”?
Julukan “Negeri Jiran” memiliki dampak ekonomi, terutama dalam pariwisata dan investasi, karena identitas budaya dan hubungan antara kedua negara.
Bagaimana generasi muda memandang julukan “Negeri Jiran”?
Penerimaan julukan “Negeri Jiran” di kalangan generasi muda dipengaruhi oleh persepsi di media dan komunitas, serta keterlibatan mereka dalam memahami dan mempromosikan julukan ini.
Apa peran pemerintah dalam mempertahankan julukan “Negeri Jiran”?
Pemerintah Malaysia dan Indonesia memiliki peranan penting dalam mempertahankan julukan “Negeri Jiran” melalui kebijakan pemerintah dan dukungan untuk pelestarian budaya.